Air mata kami yang titik sekarang ini perlunja semata-mata supaja bertunas bibit itu, supaja daripadanja berkembanglah nafsu hidup jang baru dan murni kemudian hari.
Air mata, darah akan mengalir banjak2, tetapi tiadalah mengapa; semuanja itu akan membawa kearah kemenangan. Manakah akan terang, bila tiada didahului oleh gelap-gulita. Hari fadjar lahir daripada hari malam.
Kutipan R.A. Kartini di buku
20 Mei Pelopor 17 Agustus
Posting serupa:
R.A. Kartini: Habis Gelap, Terbitlah Terang
Air mata kami yang titik sekarang ini perlunja semata-mata supaja bertunas bibit itu, supaja daripadanja berkembanglah nafsu hidup jang ba… Selengkapnya ...
Tokoh Tiga Serangkai: Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat
Tjipto, yang kecewa dengan perkembangan Budi Utomo yang berorientasi konservatif, kemudian menjadi salah satu pendiri dan wakil ketua sebua… Selengkapnya ...
6 Juni 1901, Hari Lahir Sukarno
Tanggal 6 Juni 1901 lahirlah bapak proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno. Kini, 117 tahun kemudian, bangsa Indonesia masih mengingat … Selengkapnya ...
Dari Penjara ke Penjara, Sepenggal Kisah Perjuangan dan Kesetiaan Ki Hajar Dewantara
"Ki Hadjar Dewantara Keluar dari Pendjara Pekalongan", begitulah keterangan gambar dalam halaman 7 buku 20 Mei Pelopor 17 Agustus terbitan … Selengkapnya ...
Dasar Pendidikan Nasional menurut Ki Hajar Dewantara
"Pendidikan kita tidak memakai syarat paksaan. Lebih tegas lagi apabila kita mengetahui bahwa sesungguhnya perkataan ‘opvoeding’ atau ‘‘pae… Selengkapnya ...
0 Komentar "R.A. Kartini: Habis Gelap, Terbitlah Terang"
Posting Komentar