Tokoh Tiga Serangkai: Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat

Tjipto, yang kecewa dengan perkembangan Budi Utomo yang berorientasi konservatif, kemudian menjadi salah satu pendiri dan wakil ketua sebuah partai politik di Bandung pada September. Partai ini -terlepas dari fakta bahwa hak perkumpulan dan asosiasi politik bahkan belum diakui-membangkitkan slogan: "Satu Hindia merdeka dan berdaulat untuk orang Hindia" (dengan garis yang telah dipetakan 25 tahun sebelumnya oleh Brooshooft dan anak buahnya), dan sifatnya jelas anti-pemerintah: Indische Partij (Partai Hindia).
Add caption
Tokoh terpenting di antara para pendiri Indische Partij adalah ketuanya, E. F. E. Douwes Dekker, anak dari Jan, salah satu saudara laki-laki Multatuli yang menikah dengan keturunan campuran Jerman-Jawa. E. F. E. Douwes Dekker, lahir pada 1879 di Pasuruan, mempunyai nenek Jawa - dari tahun-tahun awalnya dan selanjutnya dia dapat sepenuhnya merasakan duka yang muncul di Hindia Belanda, dan ia memang dari para pekerja pribumi yang bekerja keras, misalnya di perkebunan kopi dan di pabrik-pabrik gula. Setelah melewati HBS di Batavia, dia kali pertama bekerja di perkebunan semacam itu, lalu di pabrik semacam itu juga; dalam kedua kasus dia segera dipecat karena dia membela para pekerja pribumi.
Add caption
Pada saat Perang Boer, dia pergi ke Afrika Selatan bersama kedua saudara laki-lakinya, Julius dan Guido, untuk bertarung sebagai sukarelawan bergabung dengan bangsa Boer melawan Inggris. Dalam peperangan itu ia tertawan Inggris dan menjadi internir selama dua tahun di Ceylon. Pada tahun 1903 ia kembali ke Jawa melalui Paris.

Add caption
Dia menjadi seorang jurnalis, yang terakhir di Bataviaas Nieuwsblad, dan mungkin dia mendorong orang-orang pribumi muda di Batavia, yang beralih ke pendirian Boedi Oetomo. Dia tetap berhubungan dengan mereka, terutama dengan Tjipto.

Add caption
Pada saat itu sudah ada beberapa organisasi yang terdiri secara eksklusif atau sebagian dari orang Hindia Belanda: Indische Bond non-politik, didirikan pada tahun 1898, Vereniging Insulinde, didirikan pada tahun 1907, dan serikat buruh kereta api Vereeniging van Spooor-en Tramweg Personeel, didirikan pada tahun 1908 .

Add caption
Douwes Dekker bergabung Insulinde, tapi ia menemukan kepemimpinannya dan juga Indische Bond terlalu konservatif - sehingga awal September 1912 ia mendirikan Indische Partij di Bandung. Dia sendiri menjadi ketua, wakil ketuanya Tjipto, dan Raden Mas Soewardi Soerianingrat (pendiri pendidikan Taman Siswa) menjadi salah satu anggota dewannya. Pasal 2 anggaran dasar partai ini berbunyi:
"Tujuan dari Partai India adalah membangkitkan patriotisme semua orang Hindia untuk tanahnya yang menghidupi mereka, untuk mendorong mereka bekerja sama atas dasar kesetaraan politik untuk membawa tanah air Hindia ini berkembang dan untuk mempersiapkan kemerdekaan bagi rakyatnya."
Add caption
Dalam semangat itu, satu tindakan kemudian diambil: menggunakan bendera partai yang berwarna utama hitam,sebagai tanda berkabung atas dominasi Belanda!

Segera Douwes Dekker, Tjipto, dan Suwardi membentuk triumvirat yang mengetuai Indische Partij - dalam bahasa Hindia disebut sebagai 'Daun Semanggi berhelai Tiga', Tiga Serangkai.

Diterjemahkan dari: 
- Het Koninkrijk der Nederlanden in de Tweede Wereldoorlog (Bagian IIa): Hindia Belanda, karangan Loe de Jong, Martinus Nijhoff, Leiden, 1984
- Wikipedia

Sumber foto:
- Perpustakaan digital KITLV nomor 3725
- 20 Mei Pelopor 17 Agustus, Kementerian Penerangan RI, 1950 halaman 11, koleksi Museum Dewantara Kirti Griya (Wikipedia)

#GerakanLiterasiNasional #sejarah #pendidikan

*Terjemahan ini mengalami perbaikan

Berlangganan info terbaru blog ini melalui email:

1 Response to "Tokoh Tiga Serangkai: Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat"