Bioling PPPPTK PKn dan IPS Gelar Nobar Film Nasional dan Diskusi Radikalisme Agama
Mobil Bioskop Keliling (Bioling) PPPPTK PKn dan IPS digandeng Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) untuk menggelar nonton bareng film nasional, Sabtu (26 Mei 2018). Nobar ini merupakan bagian dari kegiatan Kopi Darat Media IPM se-Indonesia yang diselenggarakan di Villa Hamsa, Dadaprejo, Kota Batu pada Jumat sampai dengan Minggu (25 - 27 Mei 2018).
Film nasional yang diputar adalah Mata Tertutup. Film yang dirilis 2012 itu merupakan garapan Garin Nugroho yang memang dibuat sebagai alat edukasi menghadapi intoleransi, radikalisme agama, dan terorisme.
Film nasional yang diputar adalah Mata Tertutup. Film yang dirilis 2012 itu merupakan garapan Garin Nugroho yang memang dibuat sebagai alat edukasi menghadapi intoleransi, radikalisme agama, dan terorisme.
Untuk membahas masalah yang akhir-akhir ini menjadi tengah menjadi masalah bangsa tersebut, acara nobar dilanjutkan dengan diskusi bareng. Dalam diskusi ini, PP IPM menghadirkan dua narasumber: (1) Nasrullah, M.Si., Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Publik, dan (2) Panji, Tim Perumus UU Terorisme dari DPR RI.
Nasrullah berpendapat bahwa film “Mata Tertutup” memberikan gambaran kepada kita bagaimana seseorang menjadi tertutup matanya jika tercuci otaknya dengan jihad yang salah kaprah.
“Orang yang terlalu eksklusif dalam memahami suatu pendapat akan sering melontarkan ujaran kebencian,” jelas Nasrullah.
Sementara itu, Panji memberikan pemahaman bahwa perlunya berhati-hati dalam berpendapat, sehingga tidak mengarah pada ujaran kebencian.
“Siapapun yang menyebarkan isu radikalisme baik di dunia nyata maupun dunia maya akan segera ditindak,” ungkap Panji.
Nasrullah berpendapat bahwa film “Mata Tertutup” memberikan gambaran kepada kita bagaimana seseorang menjadi tertutup matanya jika tercuci otaknya dengan jihad yang salah kaprah.
“Orang yang terlalu eksklusif dalam memahami suatu pendapat akan sering melontarkan ujaran kebencian,” jelas Nasrullah.
Sementara itu, Panji memberikan pemahaman bahwa perlunya berhati-hati dalam berpendapat, sehingga tidak mengarah pada ujaran kebencian.
“Siapapun yang menyebarkan isu radikalisme baik di dunia nyata maupun dunia maya akan segera ditindak,” ungkap Panji.
Acara nobar Bioling ini merupakan kerja sama antara PP IPM dan PPPPTK PKn dan IPS. |
Hadir pula Robert McNamara, Kasubbid Apresiasi dan Penghargaan Pusbang Film Kemendikbud RI. Mewakili Pusbang Film, Robert mengungkapkan bahwa pemutaran-pemutaran film nasional melalui Bioling merupakan salah satu bentuk pendidikan bagi masyarakat yang dilakukan Kemdikbud RI.
“Film ini menggambarkan dan menginformasikan seputar perekrutan teroris. Harapannya pelajar jangan sampai terpeleset seperti itu,” ujar Robert saat ditemui di sela-sela pemutaran film.
Nobar ini dihadiri oleh sekurangnya 100 pelajar yang merupakan peserta Kopdar Media IPM se-Indonesia, Pelajar se-Malang Raya, dan Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah-Aisyiyah Kabupaten Malang. |
Pusbang Film Kemendikbud memiliki hajat utama mengedukasi masyarakat melalui pemutaran film-film nasional ke seluruh pelosok negeri dengan sarana Bioling sebagaimana salah satunya telah dihibahkan ke PPPPTK PKn dan IPS. Dengan demikian, PPPPTK PKn dan IPS merupakan salah satu ujung tombak program tersebut khususnya untuk masyarakat di sekitar Jawa Timur.
Sumber berita: PP IPM
Foto: Sukirman, Akhmad Juma'ali
Foto: Sukirman, Akhmad Juma'ali
0 Komentar "Bioling PPPPTK PKn dan IPS Gelar Nobar Film Nasional dan Diskusi Radikalisme Agama"
Posting Komentar